Sidoarjo, 12 Juni 2023 – Menunjukkan perhatian terhadap pengembangan keterampilan mahasiswa di bidang pertanian, Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) baru-baru ini melaksanakan sebuah workshop yang mengangkat tema menarik, yakni pemanfaatan gulma sebagai bahan dasar untuk menciptakan pupuk organik dan pestisida nabati. Acara ini berhasil digelar di Kampus 2 UMSID dan menyajikan pengetahuan berharga dari dua narasumber, yaitu Mas Afif dan Mas Rijak.
Kehadiran workshop ini mampu memikat anggota, pengurus, dan alumni Himpunan Mahasiswa Agroteknologi. Mas Afif dengan semangat memaparkan teknik kreatif dalam mengubah gulma menjadi pupuk organik cair yang memiliki nilai gizi tinggi, serta menghasilkan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Di sisi lain, Mas Rijak memberikan wawasan mendalam tentang biosaka, yaitu cairan yang mengandung unsur nitrogen yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, yang diambil dari udara dan diolah menjadi zat yang mendukung pertumbuhan.
Konsep yang diangkat dalam workshop ini sejalan dengan semangat program studi pertanian organik, dengan penekanan pada efek negatif pupuk kimia terhadap keseimbangan struktur tanah. Acara ini menjadi platform penting untuk memperkenalkan filosofi pertanian yang berkelanjutan dengan fokus pada bahan-bahan yang ramah lingkungan. Workshop juga menggarisbawahi manfaat serta proses inovatif dalam produksi biosaka, suatu langkah praktis untuk menyuburkan tanah tanpa merusak ekosistem alami.
M. Abror yang merupakan Kaprodi Agroteknologi di UMSIDA, menegaskan pentingnya acara semacam ini dalam mengasah keterampilan mahasiswa di bidang pertanian. Ia menjelaskan, “Himpunan Mahasiswa Agroteknologi memiliki peran vital dalam membantu mahasiswa memahami esensi pertanian. Workshop ini merupakan bagian dari usaha kami untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan akan pupuk organik.” Pada Senin (12/06/23)
Satria Ega Santosa Bakti, Ketua Pelaksana acara, menyampaikan harapannya terkait dampak positif dari workshop ini. “Kegiatan workshop ini adalah awal yang kuat untuk menggambarkan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam menjaga kesehatan tanah yang semakin terancam akibat pupuk kimia. Kami berharap inisiatif semacam ini dapat memicu langkah-langkah berkelanjutan menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan.”
Satria Ega juga mengucapkan rasa terima kasih kepada tim penyelenggara dan semua peserta yang turut serta dalam acara ini. “Kami sangat mengapresiasi kerjasama semua pihak dalam workshop ini. Semoga workshop seperti ini dapat diadakan secara berkesinambungan demi keberlanjutan lingkungan,” tutur Satria Ega dengan antusias.
Melalui workshop ini, Himpunan Mahasiswa Agroteknologi UMSID telah menunjukkan komitmen yang sungguh dalam membimbing para mahasiswa agar memahami betapa pentingnya praktek pertanian berkelanjutan melalui metode organik yang ramah lingkungan.