Raih Akreditasi Unggul, Agroteknologi Umsida Tegaskan Komitmen Mutu dan Kepercayaan Publik

Agroteknologi.umsida.ac.id – Kabar membanggakan datang dari Program Studi S1 Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Pada Kamis, 18/12/2025, Prodi Agroteknologi resmi memperoleh status Akreditasi Ungguldari BAN-PT. Pencapaian ini menjadi bukti nyata keseriusan seluruh sivitas akademika dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan.

Persiapan Intensif Menuju Akreditasi Unggul

Dalam wawancara dengan kepala program studi Agroteknologi Umsida, Dr Abror SP MM dijelaskan bahwa proses menuju akreditasi Unggul bukanlah sesuatu yang instan.

Persiapan dilakukan secara sistematis selama kurang lebih enam bulan melalui pembentukan tim task force yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari Badan Penjaminan Mutu (BPM), fakultas, program studi, tenaga laboran, mahasiswa, hingga asisten laboratorium.

Seluruh tim bekerja secara kolaboratif untuk menyiapkan dokumen akreditasi sesuai dengan pedoman dan regulasi BAN-PT.

“Akreditasi ini bukan hanya soal melengkapi administrasi, tetapi bagaimana menunjukkan bahwa apa yang kami lakukan sehari-hari memang sesuai dengan standar mutu nasional,” ungkapnya.

Dalam proses tersebut, terdapat sembilan standar utama yang harus dipenuhi, yakni visi dan misi, tata pamong dan tata kelola, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sumber daya manusia, keuangan, sarana prasarana, serta luaran berupa hasil riset mahasiswa bersama dosen dan publikasi ilmiah dosen.

Setiap standar harus disajikan secara komprehensif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi berkelanjutan.

Penyusunan berkas dilakukan secara bertahap, dengan proses pengecekan dan perbaikan berulang agar seluruh data yang disajikan benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Setelah seluruh standar dinyatakan lengkap, barulah berkas diunggah ke sistem BAN-PT sebagai syarat untuk memasuki tahapan asesmen lapangan.

Asesmen Lapangan dan Dinamika Kerja Tim

Tahap krusial dalam proses akreditasi berlangsung pada 10–12 Desember 2025 melalui asesmen lapangan yang dilaksanakan selama dua hari.

Pada tahap ini, Prodi S1 Agroteknologi Umsida menerima kunjungan asesor, yakni Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P. dan Dr. Ir. Siti Nurmiah, M.Si..

Selama asesmen lapangan, tim prodi harus memastikan seluruh dokumen pendukung tersedia, mudah diakses, serta selaras dengan implementasi di lapangan.

Asesor tidak hanya menilai kelengkapan berkas, tetapi juga mencermati kesesuaian antara dokumen dan praktik nyata, mulai dari proses pembelajaran, kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, hingga pengelolaan laboratorium.

Kaprodi Agroteknologi Umsida tersebut mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam proses ini terletak pada koordinasi dan kerja sama lintas unit.

“Setiap unit tentu memiliki kepentingan dan agenda masing-masing. Namun dalam proses akreditasi, semua harus berjalan dalam satu komando dan satu tujuan,” ujarnya.

Meski menghadapi dinamika dan tekanan waktu, seluruh tim berusaha menjaga komunikasi dan kekompakan. Tantangan tersebut justru menjadi pembelajaran berharga tentang pentingnya sinergi institusional. Menurutnya, keberhasilan meraih akreditasi Unggul tidak lepas dari kesadaran kolektif bahwa mutu pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya program studi semata.

Dampak Akreditasi Unggul dan Komitmen Keberlanjutan Mutu

Diraihnya status Akreditasi Unggul membawa dampak signifikan bagi Prodi S1 Agroteknologi Umsida.

Status ini secara otomatis menjadi tolak ukur kualitas yang harus terus dijaga dan ditingkatkan, baik dalam aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Prodi Agroteknologi Umsida selama ini dikenal memiliki keunggulan pada bidang budidaya tanaman organik, konservasi sumber daya alam, serta penerapan smart farming.

Ketiga pilar tersebut menjadi ciri khas yang terus dikembangkan sejalan dengan visi prodi untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan profesional di bidang pertanian modern.

“Akreditasi Unggul ini bukan garis akhir, tetapi justru titik awal untuk menjaga konsistensi mutu,” jelasnya.

Dengan status tersebut, prodi dituntut untuk lebih adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Lebih jauh, akreditasi ini juga menjadi upaya strategis dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap Prodi Agroteknologi Umsida.

Kepercayaan masyarakat dinilai sebagai modal penting dalam membangun sinergi antara perguruan tinggi dan lingkungan sekitar, khususnya dalam penerapan hasil riset dan pengabdian masyarakat.

“Kita berharap masyarakat percaya kepada kita. Sebagai kaprodi dan dosen, kami harus menjaga mutu agar tercipta sinergi yang baik antara kampus dan masyarakat,” tegasnya. Menurutnya, kepercayaan tersebut hanya dapat dijaga melalui konsistensi kualitas, transparansi pengelolaan, dan keberlanjutan inovasi akademik.

Pencapaian Akreditasi Unggul oleh Program Studi S1 Agroteknologi Umsida merupakan hasil dari proses panjang, kerja kolektif, dan komitmen kuat seluruh sivitas akademika.

Lebih dari sekadar predikat, akreditasi ini menjadi tanggung jawab moral untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat riset aplikatif, dan memperluas pengabdian kepada masyarakat.

Dengan fondasi keunggulan pada budidaya tanaman organik, konservasi, dan smart farming, Prodi Agroteknologi Umsida optimistis mampu berperan aktif dalam menjawab tantangan pertanian masa depan.

Akreditasi Unggul ini diharapkan tidak hanya meningkatkan reputasi institusi, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap peran Umsida sebagai pusat pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan profesional.