Agroteknologi.umsida.ac.id – Sistem hidroponik telah menjadi salah satu metode populer dalam pertanian modern karena kemampuannya menyediakan lingkungan yang terkendali untuk pertumbuhan tanaman. Salah satu tantangan utama dalam sistem ini adalah penggunaan pupuk kimia yang tinggi, yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Menjawab tantangan ini, penelitian yang dilakukan oleh Januar Ramadhan dan M. Abror dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengeksplorasi pengaruh konsentrasi nutrisi dan pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa).
Pupuk Organik Cair sebagai Alternatif Nutrisi
Air leri atau air cucian beras, yang sering kali dianggap sebagai limbah rumah tangga, memiliki kandungan karbohidrat, protein, serta unsur hara mikro seperti fosfor, mangan, dan zat besi. Dengan fermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus, air leri diubah menjadi pupuk organik cair yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi untuk tanaman. Dalam penelitian ini, POC dari air leri digunakan bersama dengan larutan nutrisi AB Mix untuk mendukung pertumbuhan tanaman pakcoy dalam sistem hidroponik wick.
Desain Penelitian dan Metode
Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, pada Februari hingga April 2022. Menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), percobaan ini terdiri dari empat perlakuan utama:
- K1: Konsentrasi AB Mix 2000 ppm tanpa POC.
- K2: AB Mix 1500 ppm + POC 500 ppm.
- K3: AB Mix 1000 ppm + POC 1000 ppm.
- K4: AB Mix 500 ppm + POC 1500 ppm.
Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bonggol, berat basah, dan berat konsumsi tanaman pakcoy. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji BNJ pada taraf 5%.
Hasil Penelitian: Efek Konsentrasi Nutrisi dan POC
1. Tinggi Tanaman
Hasil menunjukkan bahwa perlakuan K3 (AB Mix 1000 ppm + POC 1000 ppm) memberikan tinggi tanaman tertinggi, yaitu 13,96 cm. Ini menunjukkan bahwa kombinasi yang seimbang antara AB Mix dan POC menghasilkan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan tanaman.
2. Jumlah Daun
Pada perlakuan K3, jumlah daun mencapai 7,40 lembar per tanaman, lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa konsentrasi nutrisi yang moderat dan pupuk organik cair memberikan kondisi ideal bagi perkembangan vegetatif tanaman.
3. Diameter Bonggol
Perlakuan K3 juga memberikan diameter bonggol tertinggi sebesar 4,24 mm. Diameter bonggol yang lebih besar mencerminkan pertumbuhan yang lebih kokoh dan sehat pada tanaman pakcoy.
4. Berat Basah dan Berat Konsumsi
Berat basah tertinggi tercatat pada perlakuan K3, yaitu 9,20 gram, sementara berat konsumsi mencapai 7,60 gram. Kedua parameter ini menunjukkan hasil panen yang lebih optimal pada perlakuan dengan kombinasi AB Mix 1000 ppm dan POC 1000 ppm.
Keunggulan POC dari Air Leri
Penelitian ini menyoroti manfaat pupuk organik cair dari air leri sebagai alternatif yang ramah lingkungan untuk nutrisi tanaman. Dengan kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi, air leri yang difermentasi menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan seperti auksin, giberelin, dan sitokinin, yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Selain itu, bakteri Lactobacillus dalam proses fermentasi membantu meningkatkan ketersediaan nutrisi, mempercepat proses penguraian bahan organik, dan melindungi tanaman dari mikroorganisme patogen.
Implikasi untuk Pertanian Berkelanjutan
Hasil penelitian ini memberikan panduan penting bagi petani dan pelaku agribisnis untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Penggunaan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga seperti air leri tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi limbah.
Sistem hidroponik wick yang digunakan dalam penelitian ini juga menawarkan solusi bagi petani di daerah perkotaan dengan lahan terbatas. Model budidaya ini tidak memerlukan infrastruktur yang kompleks dan dapat diterapkan secara luas, menjadikannya pilihan yang praktis untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal.
Pengembangan Lebih Lanjut
Penelitian ini membuktikan bahwa kombinasi AB Mix 1000 ppm dan POC 1000 ppm menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy yang optimal. Dengan memanfaatkan POC dari air leri, petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%, tanpa mengorbankan hasil panen.
Ke depan, penelitian serupa dapat dieksplorasi lebih lanjut dengan menggunakan tanaman lain, seperti sawi atau bayam, serta menilai efek jangka panjang dari penggunaan POC terhadap kesehatan tanah dan ekosistem mikroba. Selain itu, pengembangan skala produksi POC berbasis limbah rumah tangga dapat menjadi solusi inovatif untuk mendukung pertanian organik di Indonesia.
Sumber: The Effect of Nutrient Concentration and Liquid Organic Fertilizer on Pakcoy Plant Growth and Yield in the Wick Hydroponic System
Penulis: Ifa