Agroteknologi.umsida.ac.id – Tanaman stroberi dikenal sebagai komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi. Rasanya yang manis, kandungan gizinya, serta permintaan pasar yang stabil membuat stroberi banyak dibudidayakan di berbagai daerah dataran tinggi Indonesia. Namun di balik potensi tersebut, petani stroberi menghadapi tantangan besar berupa serangan hama dan penyakit yang kerap berujung pada gagal panen.
Masalah utama yang sering muncul bukan hanya serangan organisme pengganggu tanaman, tetapi juga keterbatasan pengetahuan petani dalam mengenali gejala awal penyakit. Banyak petani masih mengandalkan perkiraan atau pengalaman pribadi dalam menentukan tindakan perawatan. Akibatnya, penanganan sering terlambat atau tidak tepat sasaran. Di sinilah teknologi sistem pakar berbasis web hadir sebagai solusi untuk membantu petani mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Mengapa Petani Stroberi Rentan Mengalami Gagal Panen
Stroberi merupakan tanaman yang sensitif terhadap lingkungan. Faktor seperti kelembapan tanah, intensitas cahaya matahari, suhu udara, serta kebersihan media tanam sangat memengaruhi pertumbuhan dan kualitas buah. Kesalahan kecil dalam perawatan dapat berdampak besar pada hasil panen.
Salah satu penyebab utama gagal panen stroberi adalah serangan hama dan penyakit. Kutu daun, tungau, nematoda, hingga jamur penyebab busuk buah sering menyerang tanaman tanpa disadari sejak awal. Gejala awal seperti daun keriting, bercak kecokelatan, atau pertumbuhan tanaman yang kerdil sering dianggap sepele. Ketika gejala semakin parah, kondisi tanaman sudah sulit diselamatkan.
Selain itu, tidak semua petani memiliki akses langsung ke pakar pertanian atau penyuluh. Konsultasi dengan ahli membutuhkan waktu, biaya, dan jarak tempuh yang tidak selalu memungkinkan. Dalam kondisi inilah petani cenderung mengambil keputusan berdasarkan dugaan, termasuk penggunaan pestisida yang berlebihan atau pemupukan yang tidak sesuai kebutuhan tanaman.
Kondisi tersebut tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga berdampak pada lingkungan dan kesehatan tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang mampu menjembatani keterbatasan pengetahuan petani dengan informasi perawatan tanaman yang tepat dan mudah diakses.
Apa Itu Sistem Pakar dan Bagaimana Cara Kerjanya di Pertanian
Sistem pakar merupakan bagian dari kecerdasan buatan yang dirancang untuk meniru cara berpikir seorang ahli dalam menyelesaikan masalah tertentu. Dalam konteks pertanian stroberi, sistem pakar berfungsi untuk membantu mendiagnosis hama dan penyakit tanaman berdasarkan gejala yang muncul.
Sistem ini bekerja dengan mengumpulkan pengetahuan dari pakar pertanian, kemudian menyusunnya dalam bentuk aturan dan basis data. Petani cukup memasukkan atau memilih gejala yang dialami tanaman, seperti daun menguning, buah membusuk, atau pertumbuhan yang terhambat. Selanjutnya, sistem akan memproses informasi tersebut dan memberikan hasil diagnosis beserta saran perawatan.
Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah Certainty Factor, yaitu metode yang menghitung tingkat kepastian suatu diagnosis berdasarkan kombinasi gejala yang dipilih. Metode ini memungkinkan sistem tidak hanya memberikan satu jawaban, tetapi juga menunjukkan seberapa besar tingkat keyakinan terhadap hasil diagnosis tersebut.
Keunggulan sistem pakar berbasis web terletak pada kemudahan aksesnya. Petani dapat menggunakan sistem ini melalui perangkat yang terhubung dengan internet, baik komputer maupun ponsel pintar. Dengan antarmuka yang sederhana, sistem ini dirancang agar mudah dipahami bahkan oleh pengguna yang tidak memiliki latar belakang teknologi.
Manfaat Sistem Pakar Berbasis Web bagi Petani dan Masyarakat
Penerapan sistem pakar dalam perawatan tanaman stroberi memberikan berbagai manfaat nyata, terutama bagi petani skala kecil dan menengah. Salah satu manfaat utama adalah membantu petani mengambil keputusan secara lebih cepat dan tepat. Dengan diagnosis berbasis sistem, petani tidak lagi harus menebak-nebak penyebab masalah tanaman.
Dari sisi efisiensi biaya, sistem pakar membantu mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk yang berlebihan. Petani dapat menyesuaikan perawatan sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga biaya produksi menjadi lebih terkendali. Hal ini secara langsung berdampak pada peningkatan keuntungan dan keberlanjutan usaha tani.
Selain itu, sistem pakar juga berfungsi sebagai media edukasi. Petani tidak hanya menerima solusi, tetapi juga memahami hubungan antara gejala, penyebab, dan cara penanganan. Pengetahuan ini dapat diterapkan kembali pada musim tanam berikutnya, sehingga meningkatkan kemandirian petani dalam jangka panjang.
Bagi masyarakat umum, teknologi ini berkontribusi pada ketersediaan pangan yang lebih stabil. Tanaman yang dirawat dengan baik menghasilkan buah yang berkualitas dan aman dikonsumsi. Dalam skala yang lebih luas, penerapan teknologi pertanian berbasis sistem pakar dapat mendukung ketahanan pangan dan mendorong transformasi pertanian menuju arah yang lebih modern dan berkelanjutan.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Teknologi Sistem Pakar
Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan sistem pakar di sektor pertanian masih menghadapi beberapa tantangan. Tingkat literasi digital petani yang beragam serta keterbatasan akses internet di beberapa daerah menjadi kendala utama. Oleh karena itu, pengembangan teknologi ini perlu diiringi dengan pendampingan dan pelatihan agar dapat digunakan secara optimal.
Di sisi lain, peluang pengembangan sistem pakar masih sangat terbuka. Teknologi serupa dapat diterapkan pada komoditas pertanian lain yang memiliki karakteristik dan permasalahan berbeda. Dengan pembaruan data dan pengetahuan secara berkala, sistem pakar dapat terus disempurnakan mengikuti kondisi lapangan dan perkembangan ilmu pertanian.
Kolaborasi antara akademisi, pengembang teknologi, dan petani menjadi kunci keberhasilan penerapan sistem ini. Ketika teknologi dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan, manfaatnya akan lebih terasa dan berkelanjutan.
Sistem pakar berbasis web membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi praktis bagi permasalahan klasik di sektor pertanian, khususnya dalam perawatan tanaman stroberi. Dengan membantu petani mengenali hama dan penyakit secara lebih akurat, sistem ini mampu menekan risiko gagal panen dan meningkatkan kualitas hasil produksi.
Lebih dari sekadar alat diagnosis, sistem pakar berperan sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan petani. Di tengah tantangan pertanian modern, pemanfaatan teknologi cerdas seperti ini menjadi langkah penting menuju pertanian yang efisien, berkelanjutan, dan berorientasi pada masa depan.
Sumber: Sinta Handayani
Penulis: Novia Ayu Hafidah











