Lailatul Fajriyah: Bukti Ketekunan Mahasiswi Agroteknologi Umsida yang Sukses Berprestasi

Agroteknologi.umsida.ac.id – Lailatul Fajriyah dikenal sebagai salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FST Umsida), khususnya di Program Studi Agroteknologi. Mahasiswi yang akrab disapa Fajriyah ini berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan menyelesaikan studinya tepat dalam waktu empat tahun. Tidak hanya lulus tepat waktu, Fajriyah juga meraih predikat mahasiswa berprestasi berkat capaian akademis maupun aktivitas non-akademis selama masa kuliahnya.

Keteguhan dalam Menghadapi Kehilangan, Fajriyah Buktikan Diri sebagai Mahasiswa Berprestasi

Tekad kuatnya untuk membahagiakan orang tua menjadi salah satu faktor yang mendorongnya terus berjuang. Ia mengatakan, “Motivasi terbesar saya adalah mewujudkan harapan kedua orang tua yang ingin saya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Alhamdulillah, dengan doa dan dukungan mereka, saya bisa kuliah di Umsida melalui jalur beasiswa 100%.”

Berprestasi di PKM dan Olimpiade Sains

Selama kuliah, Fajriyah aktif dalam berbagai kegiatan akademik yang relevan dengan bidangnya. Salah satunya adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2023 dengan Skim-AI, di mana ia meneliti efektivitas pupuk organik cair yang dibuat dari limbah kulit bawang untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit. Penelitian ini tidak hanya memperdalam ilmunya di bidang agroteknologi tetapi juga memperlihatkan kepedulian Fajriyah terhadap pemanfaatan limbah organik untuk pertanian berkelanjutan.

“Dengan penelitian ini, saya berharap dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi limbah,” jelasnya saat diwawancarai. Usaha dan ketekunannya dalam penelitian ini membuahkan hasil, sehingga ia berhasil mengajukan penelitiannya untuk PKM 2023 Skim-AI.

Selain PKM, Fajriyah juga pernah meraih prestasi gemilang di Olimpiade Sains Nasional pada tahun 2020. Dalam ajang ini, ia berhasil meraih juara ketiga dalam bidang biologi. Prestasi ini menunjukkan kemampuannya yang mumpuni dalam bidang sains, khususnya biologi, yang berkaitan erat dengan program studi yang ia pilih di Umsida.

“Saya cukup tercengang dan tidak menyangka bisa maju ke depan dengan menerima penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi,” kata Fajriyah. Dengan kerendahan hati, ia mengakui bahwa dukungan teman-teman, dosen, dan keluarga turut mendorongnya mencapai prestasi-prestasi ini.

Keaktifannya dalam dunia akademis tidak membuat Fajriyah lupa akan pentingnya berorganisasi. Ia bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Hima Agroteknologi) sebagai Kepala Divisi Komunikasi dan Sosial Media (Komedsos). Tak hanya itu, Fajriyah juga menjadi anggota Komedsos di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pertanian.

Menurutnya, pengalaman berorganisasi memberikan banyak pelajaran berharga tentang tanggung jawab, manajemen waktu, dan kepemimpinan yang sangat bermanfaat untuk masa depannya. “Menjadi bagian dari organisasi adalah cara saya melatih diri untuk menjadi individu yang lebih tangguh dan terorganisir,” katanya. Pengalaman ini, kata Fajriyah, sangat berharga karena dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerjasama tim, yang penting dalam dunia kerja.

Namun, perjuangan Fajriyah untuk menyelesaikan pendidikan tinggi tidak selalu mulus. Saat berada di tengah perjalanan kuliah, ia harus merelakan kepergian kedua orang tuanya. “Qodarullah, di tengah perjuangan saya, Allah lebih sayang kepada kedua orang tua saya,” ungkapnya. Momen ini sempat membuatnya merasa terpukul dan kehilangan arah.

Meski begitu, Fajriyah cepat bangkit kembali dengan keyakinan bahwa menyelesaikan pendidikan adalah salah satu cara untuk menghormati dan memenuhi janji kepada orang tuanya. “Saya harus bangkit dan bersemangat lagi untuk menyelesaikan misi saya yang merupakan janji saya kepada kedua orang tua saya. Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan studi saya dalam waktu empat tahun,” tuturnya dengan tegar.

Di sisi lain, pengalaman Fajriyah juga menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Ia sering kali memberikan motivasi kepada mahasiswa lain untuk tetap bersemangat, terutama bagi mereka yang sedang dalam proses menyelesaikan tugas akhir.

Motivasi untuk Menghormati Orang Tua

Dalam setiap kesempatan, ia mengingatkan rekan-rekannya untuk selalu menghormati orang tua selagi mereka masih ada. “Untuk teman-teman, tetap hormati kedua orang tua selagi masih ada, dan tetap semangat untuk menyelesaikan tugas akhir bagi yang belum selesai,” ujarnya dengan penuh semangat.

Fajriyah percaya bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Setiap tantangan yang ia hadapi, baik dalam organisasi, penelitian, maupun kehidupan pribadi, telah membentuk dirinya menjadi individu yang tangguh dan berkarakter. Kesuksesan yang ia raih bukan hanya menjadi bukti kemampuan akademisnya, tetapi juga cerminan dari dedikasi dan tekad yang tinggi.

Melihat perjalanan hidup dan akademisnya, Lailatul Fajriyah adalah contoh nyata bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan doa, impian dapat tercapai. Kisahnya tidak hanya menginspirasi para mahasiswa Umsida tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap pencapaian memiliki nilai lebih ketika didasarkan pada niat yang tulus dan kerja keras.

Penulis: Ifa