Agroteknologi.umsida.ac.id – Pelatihan hidroponik yang digelar Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para peserta, pada Rabu (12/11/2025).
Tidak hanya menerima materi, sebanyak 150 siswa SMP Bilingual 1 Krian diajak terjun langsung ke kebun Agroteknologi untuk merasakan proses bertani modern berbasis teknologi.
Jika pada pelatihan sebelumnya fokus tertuju pada aspek pengenalan teknologi, tahun ini kegiatan dibuat lebih interaktif. Peserta diberi kesempatan untuk merakit alat, menanam bibit, hingga memindahkan tanaman ke media tanah.
Baca Juga: Buat Pelatihan Hidroponik kepada 126 Siswa, Agroteknologi Umsida Dorong Kesadaran Generasi Muda
Pendekatan praktik ini disambut antusias oleh para siswa, termasuk Rendi, salah satu peserta yang ikut mencoba seluruh rangkaian kegiatan.
Pengalaman Praktik Hidroponik

Sesi praktik menjadi bagian yang paling ditunggu. Siswa-siswi diajak mencicipi alur pertanian hidroponik mulai dari mengenali nutrisi, membedakan media tanam, hingga memahami cara kerja alat sederhana untuk hidroponik.
Para Aslab dan Hima dari Agroteknologi umsida juga mendampingi siswa secara intensif. Saat proses perakitan berlangsung, beberapa siswa tampak saling berdiskusi dan mencoba sendiri alat yang tersedia. Rendi mengaku pengalaman ini membuatnya semakin tertarik pada dunia pertanian.
“Saya kira pertanian itu cuma menanam di tanah, ternyata ada seperti ini yang lebih bersih dan cepat tumbuh.” ungkap siswa kelas 7 itu.
Belajar Memindahkan Bibit ke Tanah dengan Teknik yang Tepat

Selain praktik hidroponik, peserta juga mendapatkan sesi tambahan mengenai cara memindahkan bibit tanaman ke media tanah. Bagian ini dirancang agar siswa memahami bahwa hidroponik dan pertanian tanah dapat berjalan berdampingan sebagai sistem produksi pertanian modern.
Rendi yang sempat mencoba memindahkan bibit sawi mengaku mendapatkan pengalaman baru.
“Ternyata memindahkan bibit itu harus hati-hati, tidak boleh asal dicabut. Akar kecilnya gampang patah. Kakak instrukturnya ngajarin sambil praktik, jadi saya langsung paham,” katanya.
Sesi ini juga memperkenalkan cara menjaga kelembaban tanah, mengatur jarak tanam, serta memastikan bibit beradaptasi dengan media baru tanpa stres tanaman.
Baca Juga: Pelatihan Hidroponik Umsida Ajak 150 Siswa, Jadi Petani Kreatif di Era Modern
Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu dan Kepedulian pada Pertanian

Dosen dan instruktur menilai bahwa keterlibatan aktif peserta menjadi salah satu keberhasilan pelatihan tahun ini. Para siswa tidak hanya sekadar menonton, tetapi benar-benar terlibat dalam proses pertanian modern.
Banyak siswa yang bertanya mengenai peluang bisnis, penggunaan nutrisi, dan cara membuat instalasi hidroponik sederhana di rumah. Termasuk Rendi yang mengaku termotivasi setelah mengikuti kegiatan ini.
Menurut Dr M Abror, Kaprodi Agroteknologi Umsida, pelatihan seperti ini sangat penting untuk memperkenalkan pertanian modern kepada generasi muda.
“Hidroponik bukan hanya tentang teknologi bertani yang efisien, tetapi juga membuka peluang bisnis baru. Kami berharap para siswa bisa melihat ini sebagai langkah awal untuk mengeksplorasi dunia pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” jelas Dr Abror.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh












