Agroteknologi.umsida.ac.id – acara Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) Ikatan Badan Eksekutif Mahasiswa Pertanian Indonesia (IBEMPI) Wilayah IV. Kegiatan ini digelar di Universitas Yudharta Pasuruan (UYP) dengan tema besar “Aktualisasi Simpul-simpul IBEMPI dalam Menyongsong Indonesia Emas”. acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu (12/09/2024)
Acara ini dihadiri oleh delegasi mahasiswa fakultas pertanian dari berbagai universitas yang tergabung dalam IBEMPI, serta tokoh-tokoh penting yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia.
Musykerwil ini menghadirkan beberapa tokoh kunci di antaranya Mas Khariq Anhar selaku Presidium Nasional 1 IBEMPI, Mas Reyhan Raj Bima Saputra selaku Ketua Koordinator IBEMPI Wilayah IV, Ibu Dr. Wenny Mamilianti, SP, MP sebagai narasumber utama, serta Bu Idah Lumhatul Fuad, SP, M.Agr, yang merupakan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan. Tak hanya itu, turut hadir pula Luthfi Afandik selaku Presiden Mahasiswa UYP.
Baca Juga: UMK Menjelajahi Keunggulan Unit Usaha dan Program Studi Umsida
Rangkaian Kegiatan Positif Selama Dua Hari
Acara Musykerwil ini berlangsung selama dua hari dan dipenuhi dengan berbagai kegiatan positif yang memberikan kontribusi besar bagi peserta dan perkembangan sektor pertanian. Berikut adalah rangkaian kegiatan utama yang dilaksanakan selama Musykerwil:
- Seminar Nasional: Transformasi Pertanian melalui Hilirisasi Salah satu kegiatan pembuka yang sangat penting adalah seminar nasional dengan tema “Transformasi Pertanian melalui Hilirisasi: Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Ekonomi Jawa Timur”. Seminar ini dihadiri oleh narasumber terkemuka, Dr. Wenny Mamilianti, SP, MP, yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hilirisasi pertanian untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. Dr. Wenny menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk mendorong hilirisasi produk pertanian sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga keberlanjutan ekonomi.
- Perancangan Program Kerja IBEMPI Salah satu agenda utama Musykerwil adalah perancangan program kerja IBEMPI untuk satu periode ke depan. Para peserta berdiskusi dan menyusun strategi program-program yang relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh petani dan sektor pertanian di Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi setiap anggota IBEMPI dalam melakukan aksi nyata di masing-masing wilayah.
- Konsolidasi Isu-Isu Pertanian Selain merancang program kerja, Musykerwil juga menjadi forum untuk konsolidasi terkait berbagai isu-isu penting yang terjadi di sektor pertanian Indonesia. Para peserta membahas beberapa permasalahan yang sedang dihadapi petani dan mencari solusi terbaik agar sektor pertanian dapat terus berkembang di tengah tantangan global. Beberapa isu utama yang menjadi sorotan antara lain dampak perubahan iklim, akses permodalan, dan tantangan dalam distribusi hasil pertanian.
- Studi Ekskursi: Kolaborasi Antara Akademisi, Industri, dan Petani Dalam rangka memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, dan petani, Musykerwil juga menyelenggarakan kegiatan studi ekskursi dengan tema “Kolaborasi Antara Akademisi, Industri, dan Petani”. Kegiatan ini dilaksanakan di Hutan Cempaka Foundation Prigen, yang merupakan salah satu destinasi agrowisata terkemuka di Jawa Timur. Dalam kegiatan ini, Didik Wahyudi selaku Manajer Agrowisata Hutan Cempaka Foundation memberikan penjelasan mengenai bagaimana pengelolaan agrowisata dapat mendukung ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
- Kunjungan ke Petani Kopi di Prigen Sebagai bagian dari kegiatan lapangan, para peserta Musykerwil juga berkesempatan mengunjungi petani kopi yang berada di daerah Prigen. Kunjungan ini bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai proses produksi kopi dari hulu ke hilir serta tantangan yang dihadapi oleh para petani kopi. Kegiatan ini juga membuka peluang kerjasama antara mahasiswa pertanian dengan petani lokal untuk menciptakan inovasi dalam meningkatkan kualitas dan nilai jual produk kopi lokal.
Pernyataan Sikap dan Penutupan Acara
Pada hari Minggu, 13 Agustus 2024, acara Musykerwil resmi ditutup. Sebelum penutupan, seluruh anggota dan pengurus IBEMPI Wilayah IV menyampaikan pernyataan sikap kepada pemerintah terkait isu-isu yang telah mereka bahas selama acara berlangsung. Salah satu isu utama yang diangkat adalah masalah yang dihadapi oleh petani di Pakel, khususnya Pak Muhriyono, yang menjadi simbol perjuangan petani dalam mempertahankan hak atas tanah mereka.
Pernyataan sikap ini merupakan bentuk nyata dari komitmen IBEMPI dalam memperjuangkan kepentingan petani dan memastikan bahwa sektor pertanian Indonesia tetap menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional.
Penutupan acara disampaikan oleh Bu Desy Cahyaning Utami, yang mewakili Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan. Dalam sambutannya, Bu Desy menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam Musykerwil dan berharap agar hasil dari musyawarah ini dapat diimplementasikan dengan baik di masing-masing wilayah.
Baca Juga: Ketahanan Pangan Lokal Melalui Rekayasa Teknologi Budidaya dan Pengolahan Pangan
Harapan Musykerwil Kedepannya
Musykerwil IBEMPI Wilayah IV 2024 menjadi momentum penting bagi mahasiswa pertanian Indonesia untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan. Dengan tema “Aktualisasi Simpul-simpul IBEMPI dalam Menyongsong Indonesia Emas”, acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk bertukar ide dan mencari solusi inovatif bagi sektor pertanian.
Seminar nasional, perancangan program kerja, konsolidasi isu-isu pertanian, studi ekskursi, serta kunjungan lapangan menjadi rangkaian kegiatan yang memperkaya wawasan dan pengalaman peserta. Harapan besar muncul dari Musykerwil ini, yaitu terciptanya sinergi antara mahasiswa, petani, akademisi, dan industri demi terwujudnya sektor pertanian yang maju, mandiri, dan berkelanjutan di Indonesia.
Musykerwil IBEMPI Wilayah IV ini diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045, dengan sektor pertanian sebagai fondasi utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Penyunting: Ifa